Friday 18 November 2016

Review Film Ouija: Origin of Evil (2016)


Directed by : Mike Flanagan

Cast :
Annalise Basso sebagai Lina Zander
Elizabeth Reaser sebagai Alice Zander
Lulu Wilson sebagai Doris Zander
Henry Thomas sebagai Tom Hogan (Father)
Parker Mack sebagai Mikey (Pacar Lina)

Beberapa hari yang lalu, gua dan temen-temen kampus nonton Ouija; Origin of Evil bareng-bareng. Awalnya sih gua pikir "ini pasti serem", dan memang bener-bener serem. Tapi bukan seremnya yang buat kita takut. Tapi efek suaranya. Kalau diantara kalian ada yang nonton Lights Out kemaren, kira-kira efek kejut di film Ouija ini hampir sama dengan Lights out.
Dari pada dibilang hantunya menakutkan, film ini lebih tepatnya ngebuat jantung kita terus diuji.

Berikut ini gua bakalan paparin sedikit tentang film Horror satu ini. Gua ga berani namain postingan ini sebagai movie review karena gua juga enggak gituh yakin ini bisa dikategorikan sebagai movie review atau enggak.

Walaupun nama filmnya Ouija, bukan berarti nama hantunya Ouija looh.. Bukan! Ouija itu nama sebuah papan permainan yang digunakan untuk berkomunikasi dengan "spirits" atau roh orang yang telah mati. Sebenernya permainan seperti ini cukup marak sih di Indonesia. Mirip-mirip jelangkung gitu. Papan Ouija ini ada huruf, angka, dan tulisan yes no.

Ini nih contoh papan Ouija. 


Cara memainkan papan Ouija adalah dengan berkumpul bersama, meletakkan kedua tangan di sebuah alat berbentuk mirip segitiga dan berlensa kecil itu, lalu mengucapkan kalimat pemanggilan roh. Nanti roh itu sendiri yang akan menggerakkan alat berlensa tersebut kerarah huruf-huruf yang tertulis di papan Ouija untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang menainkannya.

Kira-kira seperti ini.


Di rumah yang dihuni oleh keluarga Zander, ada tiga orang yaitu seorang ibu (Alice Zander) dengan dua putrinya( Lina dan Doris Zander). Seperti banyak film horror lainnya, semua terror dimulai sejak sekelompok orang yang dengan iseng mainin papan Ouija ini. Mereka manggil roh, dan enggak ngelakuin peraturan dan larangannya. Padahal sebelum keisengan mereka main Ouija, keadaannya tenang-tenang aja loh. Memang "spirits" juga ga boleh di propokasi ternyata. Hehehe

Ada tiga larangan kalau mau main Ouija nih:
1. Always say goodbye. Pokoknya setiap main Ouija, harus ada salam perpisahannya.
2. Never play alone. Ga boleh main Ouija sendiri.
3. Never play in graveyard. Jangan main di kuburan.

Sebenernya keluarga ini udah ngelanggar ke tiga peraturan itu.
Awalnya keluarga Zander memang menjalankan praktik peramalan palsu. Dimana mereka menerima client yang ingin menghubungi roh dari orang-orang yang sudah meninggal. Mereka menggunakan alat-alat dan yang dipasang di meja, dan membuat seolah-olah mereka memang memanggil roh. Padahal tidak.

Setelah melihat Lina dan teman-temannya memainkan papan Ouija, si ibu langsung membeli papan itu sebagai alat lain lagi dalam pekerjaannya. Mau buat nipu orang gitu. Rupanya oh rupanya, anak termuda dari keluarga itu (Doris) memang punya kemampuan untuk berkomunikasi dengan roh. Malahan terkadang ia membiarkan dirinya dirasuki dengan sukarela. Naah.. Dari sinilah keadaan mulai menakutkan.


Beda banget dengan Ouija (2014), dimana papan permainannya yang terkutuk, di Ouija; Origin of Evil (2016) ini, rumah mereka yang memang haunted. Dan perlu ditekankan kalau Ouija :Origin of Evil (2016) bukan sambungan dari Ouija (2014). Ini merupakan dua cerita berbeda. Persamaannya cuma mereka sama-sama pake papan Ouija.

Gua pribadi enggak bilang kalau Ouija: Origin of Evil memang recommended banget sih. At least menurut gua gitu. Tapi over all, film ini boleh juga kok ditonton oleh para pecinta film horror.

Sampe sini aja yah. Gua ga mau membeberkan terlalu panjang karena takutnya nanti malah spoiler. Hehehe. Kelanjutannya silahkan tonton sendiri. Ini nih gua lampirkan juga sedikit movie clipnya.





Apakah diantara kalian ada yang udah nonton? Menurut kalian gimana?

Salam, Felicia

2 comments :