Monday 27 February 2017

Sharing Love - Edisi Valentine


Again, udah dua minggu sejak Valentine.
Buat kamu-kamu yang kemaren komen bilang kalo gua sombong, hehehehe. Maaph deh.

Sorry yah.. cerita Valentine gua belom selesai.
Kali ini ga sombong sombong lagi deh.
Kali ini cerita gua bakalan bermutu.

Dua hari sebelom Valentine, tepatnya tanggal 12 Februari 2017 kemaren, gua dan temen-temen kampus yang lain pergi ke Panti Asuhan Anugrah kasih buat memeriahkan hari-hari mereka, dan berbagi kasih.

Berminggu-minggu sebelum kami berangkat kesana, kami udah berkeliling ria di kampus dan sekelilingnya dalam rangka menggalang dana buat event ini. Ada yang menyumbang dalam bentuk nominal, ada juga dalam bentuk sembako, baju, buku, roti, dan banyak lagi.

Kami simply ngerasa kalo ngerayain Valentine dalam bentuk couple-couplean atau pesta-pestaan udah terlalu mainstream, plus enggak akan begitu bermakna (kami juga menghargai mereka yang jomblo loooh.. -.- ).

Rasanya menebarkan kasih dengan mereka dalam rangka menyambut hari kasih sayang jauuuuuuh lebih berkesan.

Yap, berhubung Valentine jatuh di hari selasa dan kami yakin, banyak dari kami pasti pada sibuk kerja dan lain-lain, anak-anak juga pasti banyak yang harus sekolah, jadilah kami pilih tanggal 12 Februari buat kunjungan ini.


Jadilah tanggal 12 pagi kami berjanji untuk ngumpul di kampus jam sembilan. Hahaha. Gambar tertera di atas. Gua jujur salut banget sama temen-temen kampus gua yang udah kerja keras untuk event ini.

Jam 9 semua temen-temen udah pada ngumpul dengan baju rapi berwarna tepat seperti yang sudah disetujui.

You guys are amazing.

Gua juga exciting banget sih sama kegiatan ini. Yah, memang ini bukan pertama kalinya juga gua ikutan kunjungan ke panti asuhan. Biasanya sih sama temen-temen gereja. Dan baru kali ini gua berkunjung sama temen-temen kampus.


Begitu saampai di panti, temen-temen pada kerja sama dan sama-sama sibuk nurunin semua barang yang udah disiapin sama tim di kampus.

Yang buat gua terharu adalah, begitu kami masuk ke aula panti, kami langsung di sambut dengan nyanyian selamat datang dari anak-anak panti. Mereka nanyinya pake tepuk tangan dan semangat banget. Gua kagum banget sama mereka. Setelah nyanyian itu selesai dan kami semua udah pada duduk, gua jujur, jujur banget nyaris ga bisa nahan haru.

Anak-anak di sana bener-bener penuh dengan keceriaan. Mereka semua tersenyum dan gua tau kalo senyum mereka itu tulus banget.

Kegiatan lalu di lanjutin dengan kata sambutan dari bapak panti dan ketua panitia dari kami. Setelah semua formalitas selesai, dilanjutkan dengan games-games yang udah di pikirin sama temen-temen.

Ada music chair, ada tarian-tarian, ada tebak gerakan, dan banyak lagi.


Setelah capek main, kami lalu doa bersama dan makan siang. Gua langsung ambil tempat diantara anak-anak dan makan bareng mereka.

Kemaren itu kami beli KFC buat di bagi ke anak-anak. Ada satu bungkus nasi dan empat potong ayam per orang.

Jujur, gua biasanya kalo makan KFC, itu ayamnya di makan dan kulitnya di buang (gua memang aneh). Bukan karena takut gemuk atau gimana, tapi gua memang asli ga suka kulit ayam KFC.

Sewaktu gua makan bareng anak-anak, gua jadi enggak berani ngebuang kulit ayam gua.

Ngeliat mereka makan dengan lahap ngebuat gua tersenyum sendiri.
Ngeliat mereka bener-bener menghargai makanan yang mereka punya bener-bener buat gua malu.

Iya, gua malu banget.

Mengingat fakta kalo gua sering banget buang buang makanan, dan pilih-pilih lauk.

Setelah makan?
Kami lanjut main lagii...
Hehehhee

Main mulu..

Sembari anak-anak di ajak main oleh temen-temen, gua sempat berbincang-bincang sama ibu pantinya. Dia cerita-cerita tentang anak-anak yang ada di sana. Ada yang udah enggak punya mama papa lagi, tapi kebanyakan dari mereka punya mama papa, tapi mama papa mereka ga mau mereka lagi karena berbagai alasan. Masih kuliah lah, masih sekolah, ada yang orang tuanya ga setuju, ada yang kebablasan, dan masih banyak lagi alasan yang lain.

Ibu pantinya bilang, lebih sakit rasanya mengetahui fakta kalau mereka punya orang tua, tapi orang tua mereka ga mau mereka lagi, dari pada fakta kalau mereka memang udah ga punya orang tua.

Gua sempat jalan-jalan ke halaman belakang panti juga di temanin sama ibu panti. Di halaman belakang itu mereka bercocok tanam sayur dan melihara ayam.

Satu hari, ayam yang mereka pelihara bisa menghasilkan sekitar 30 telur, dan itu "lumayan untuk sekali makan" 54 anak.

Mereka juga melihara anjing dan ikan lhooo.
Hehehhe

Kunjungan kami udah selesai sekitar jam 1.30 siang. Karena bapak pantinya bilang mereka masih ada kunjungan lagi setelah ini. Jadi, supaya anak-anak bisa istirahat dulu sebentar setelah tadi main sampai capek.

Just smile and the world
Will smile along with you
That small act of love
That's meant for one will become two
If we take the chances
To change circumstances
Imagine all we can do if we...
Send it on, on and on
~ Miley Cyrus, Send It On

Apa yang gua pikirin sepulang dari sana?

Gua kagum sama mereka. Gua kagum dengan semua ketegaran dan rasa bersyukur mereka. Gua tau dan yakin, walaupun mereka kesulitan dalam banyak hal, mereka lebih dewasa dan lebih tegar dibandingkan dengan setiap dari kami.

Memang dalam kegiatan sosial ini, kami memberi mereka banyak "barang" dan bingkisan. Tapi mereka udah mengajarkan kami banyak hal yang tak ternilai. Bukan cuma sebatas materil, bukan cuma sebatas barang, tapi cara untuk hidup.

Di dalam senyum mereka, gua sama sekali enggak ngeliat ada rasa mengasihani diri sendiri atau keinginan untuk mengeluh. Selama gua di sana, ga sekali pun gua liat mereka manja dan mengeluh.

Sementara kita?

Kita mengeluhkan hidup kita. Mengeluhkan fakta kalau kita dapat nilai jelek dan guru kita cerewet. Sementara mereka bersekolah dengan rasa syukur.

Kita menggeluhkan makanan yang disediakan ga sesuai selera kita. Sementara mereka menghargai setiap apa yang ada pada mereka.

Kita stress dan depresi karena ga punya pacar, atau bertengkar dengan sahabat. Sementara mereka menghargai setiap teman yang mereka punya.

Kita bertengkar dengan orang tua kita, marah karena kita tidak bebas, dan orang tua kita terlalu protektif. Sementara mereka disana melihat satu sama lain sebagai keluarga yang berharga.


Diakhir acara, temen-temen ajarin ke anak-anak cara melipat bentuk hati yang sederhana dari origami. Setelah selesai melipat, bapak pantinya minta semua anak-anak panti untuk kasih origami bentuk hati itu ke panitia yang mereka suka, sambil diiringi nyanyian.

Dan beberapa love yang gua terima, bener-bener lebih bermakna dari surat cinta mana pun yang pernah gua terima.

Gua juga berharap, diantara semua kunjungan-kunjungan ke sana, kunjungan kami juga jadi berkesan untuk mereka.

Kalo ada anak-anak panti yang baca postingan ini, gua cuma mau bilang..
Sampai jumpa lagi..
#mukaksenyum


A word is just a word till you mean what you say
And love isn't love till you give it away
We've all gotta give
Yeah, something to give
To make a change
~ Miley Cyrus, Send It On

Salam, Felicia

20 comments :

  1. Wuaah ini sih namanya berbagi sayang yang lebih bermanfaat. Valentine yang engga mainstream hehe..

    Bless you felicia~

    ReplyDelete
  2. Aaahhh........... Aku terharu bacanya. Mereka selalu bersyukur atas apa yang telah dimiliki. Sungguh ini perayaan valentine yang amat sangat berkesan. :))

    Lebih baik tau orang tuanya meninggal daripada tau kalo ortunya ternyata yang gak menginginkan anaknya, sedih. Bisa bisanya ada ortu yang gak bertanggungjawab begitu.. ckckckk

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa..
      semoga taon ke depan depannya lagi bisa lebih baik

      Delete
  3. Saya baca ini jadi sediain tissu mba mantap buat mba ,sehat selalu yah

    ReplyDelete
  4. Bahaha. Di saat gue dan temen-temen banyak yang rebutan kulit ayam Kaepci, ini lu malah gak doyan. XD

    Tulisan yang bagus, Licia. Menularkan kebahagiaan dan rasa bersyukur. :D
    Senyuman para anak panti itu emang tulus banget, ya. Jadi kebahagiaan khusus gitu bisa membuat mereka senyum dan tertawa. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju banget..
      Entah kenapa gua juga suka banget sama anak-anak..
      Rasanya, anak-anak itu tulus banget..
      mereka selalu jadi diri sendiri..
      :D

      Hahahhahaa..
      temen-temen gua banyak juga yang suka ajak gua makan di keepchi..
      soalnya nanti mereka kebagian kulit extra..

      Delete
  5. Perasaan aku campur aduk pas baca ini. Terharu, sedih, dan kaget. Kaget karna Felic gak suka makan kulit ayam, padahal rangorang termasuk aku, suka banget sama bagian itu. Enak:'))

    Aku ikut terharu dan salut dengan ketegaran mereka. Di saat anak-anak lain ngeluh dengan kehidupan mereka, ngeluh soal tugas sekolah, makanan, dll. Mereka justru bersyukur dengan apa yang mereka punya. Huhu, kita memang perlu belajar banyak hal dari mereka, terutama belajar bersyukur:')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget..
      tp gua rasa, kita juga harus belajar menghargai hidup

      Delete
  6. Wahahahaaha itu pembukanya gue langsung ngerasa. *ngumpet di balik bakwan*
    Wah itu seru banget sih. Semoga bisa lanjut terus yaa Selalu suka ngeliat orang yang mau berbagi kebahagiannya. Hohoho.

    ReplyDelete
  7. Di saat org2 sibuk menentang valentine ternyata tdk hanya bisa dirasakan untuk org yg pacaran, berbagi itu buat haru bgt ya.

    agnesiarezita(dot)com

    ReplyDelete
  8. Iya bener. Jangan suka buang-buang makanan. Ada banyak orang di luar sana yang bahkan dalam sehari belum tentu bisa makan. Syukuri saja semua pemberian Tuhan.

    ReplyDelete
  9. What you did was soooo sweet. Hari tentang cinta berbagi cinta sama orang lain <3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa..
      malah berkali-kali lipat rasa cintanya..
      :D

      Delete
  10. Terharu aku, seneng lihat keceriaan anak-anak itu. Semoga sehat selalu anak-anaknya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa nih mari kita doakan bersama, segalanya yang terbaik buat mereka..
      :D

      Delete