Monday 10 October 2016

Disney for Me : Beauty & The Beast


Hi guys, akhirnya gua nge post juga. Gua ga bakalan buat alasan sibuk atau sejenisnya kok. Kerena memang enggak. Sebenernya gua memang selalu sibuk sih, tapi gak sibuk banget sampe gua sama skali ga bisa update blog. 
Sebenernya gua lupa. Bukannya lupa sama blog gua, karena gua cek blog hampir setiap hari. Tapi gua lupa kalo gua belom update minggu ini.

Kali ini gua mau nepatin janji ke kalian semua.
Di posting gua yang berjudul Love Ain't Simple , gua ada bilang ke kalian kalo gua bakalan buat satu postingan buat ngebahas makna Disney buat gua. Yang gua bahas di sini, terkhusus edisi Disney Princess yah. Dongeng-dongeng yang menghiasi masa-masa kecil setiap gadis. Kisah yang identik dengan putri cantik dan pangeran tampan.

Diantara sekian banyak kisah-kisah Walt Disney, gua paling suka Beauty and The Beast. Kalo di terjemahkan ke bahasa Indonesia jadinya "Si Cantik dan Si Buruk Rupa". Sebenernya kata "Beast" bisa juga diartikan dengan "menyerupai binatang", "binatang buas", "liar" atau "iblis yang jahat". Jadi kalau kita simpulkan, "Beast" dalam konteks ini bukan hanya sesimple "Buruk Rupa".

Kalo ada yang belom baca ini dongeng atau belom nonton animasinya, here is the link.


Ada beberapa hal yang menarik banget dari kisah Beauty and The Beast, makanya bisa buat gua suka banget sama dongeng satu ini:

1. Seorang putri yang bahkan bukan seorang putri.
Berbeda dengan kisah Disney lainnya, Belle bukan lahir dan dibesarkan di keluarga kerajaan. Dia bukan seorang putri raja, bukan juga seorang dari keluarga yang kaya raja ataupun bangsawan. Ia hanya anak dari seorang pedagang biasa.

Fakta bahwa ayahnya harus pergi ke kota untuk sebuah keperluan bisnis membuktikan bahwa ayahnya bukanlah seorang pedagang yang berlimpah harta. Terlebih lagi Belle merupakan anak paling muda dari tiga bersaudara. Apa yang nonjolkan Belle ditengah-tengah saudari-saudarinya adalah kebaikan hati Belle dan kecantikan fisiknya. Tentu mereka tidak memanggilnya "Beauty" tanpa sebab kan? Saat ayahnya akan berangkat ke kota, ia tidak meminta hal-hal materil namun hanya sebuah mawar yang dipetik ayahnya untuknya.




2. Seorang pangeran yang "tidak" tampan.
Setiap kisah Disney atau pun dongeng-dongeng lainnya suka banget mengaitkan akhir yang bahagia dengan pangeran tampan. Jadi kalo bukan pangeran tampan, akhirnya jadi gak bahagia? Enggak kan? Nah, dalam kisah Beauty and The Beast kita diajarkan kalo cinta yang sesungguhnya lahir dari hati, dan untuk hati. "Beauty and The Beast" membuktikan kalau masih ada wanita didunia ini yang mau mencintai seseorang bahkan walaupun ia buruk rupa.

Perlu juga ditekankan, kalau Beast bukan hanya sekedar buruk rupa. Ia juga sebenarnya sangat kasar. Tapi Belle toh menerima semuanya itu bukan?


3. Konsep cinta yang memerlukan waktu dan proses.
Kita udah terlalu sering mendengar cerita yang segalanya berjalan instan, Misalnya dalam Sleeping Beauty, pangerannya datang mengahadapi banyak rintangan, lalu melihat putri nan cantik dan langsung jatuh cinta.

Dalam Beauty and The Beast, Belle perlu waktu yang cukup lama untuk melihat kebaikan hati Beast lalu jatuh cinta. Beast pun begitu, dia memang melihat bahwa Belle membawa harapan baginya. Ia pertama kali berpikir bahwa "Kalau Belle, mungkin ia akan bisa menerimaku". Namun bahkan Beast pun butuh waktu untuk benar-benar mempercayai harapan itu. Beast juga sering kali berpikir "She deserves someone better than me" saat ia melihat Belle.


4. Pandangan kalau selalu ada sisi baik dari hati setiap orang.
Pernahkah kalian mendengar tentang filosofi mawar?

Ada dua cara orang memperhatikan bunga indah itu.
-Orang yang berpikiran positif akan berpikir "Lihat, bahkan bunga yang tangkainya begitu berduri masih bisa terlihat cantik".
-Sementara orang yang berpikiran negatif akan berpikir "Lihat, bahkan mawar yang begitu cantik saja berduri".
Get the point?

Dalam konteks Beauty and The Beast, kita dituntut untuk melihat bahwa walaupun Beast buruk rupa dan ia dikutuk oleh keegoisannya, ia masih punya kebaikan hati yang pada akhirnya menarik seseorang seperti Belle untuk mencintainya dengan tulus.
Atau mungkin Belle lah yang menarik sisi baik dalam diri Beast ke permukaan? Yah, apa pun itu, cinta bisa mengubah segala hal bukan?




Yap, over all, jatuh cinta banget nih sama Beauty and The Beast. Udah gak sabaran banget nunggu life actionnya. Gua rasa sih, ini kisah Disney Princess paling romantis yang pernah gua baca.
Kisah romantis ini juga ngajarin kita untuk mencintai seseorang dengan menerimanya apa adanya dengan tulus, tanpa melihat fisiknya.


"You don't love someone because they're perfect,
you love them in spite of the fact that they're not.” 

No comments :

Post a Comment