Friday 22 July 2016

Bahagia Itu Menular


Minggu-minggu terakhir ini memang bukan berisikan hari-hari yang mudah dilewati tanpa rasa khawatir. Soalnya tugas udah mulai bertumpuk dan kesibukan juga udah makin padat. Hari ini sibuk kerja dan kuliah. Besoknya mau latihan ini-itu. Besoknya mau beres-beres buat kegiatan macem-macem. Besoknya mau buat project apa lagi gitu. Astaga, rasanya tidur tepat waktu, bisa update blog, dan ada waktu buat baca novel udah jadi suatu kemewahan tersendiri buat gua. Walaupun gua bisa tidur tepat waktu pun, rasanya semua tugas
-tugas gua jugak ngejar ke alam mimpi. Akibatnya gua juga tidurnya gak tenang.

Akhir-akhir ini, gua jadi sering banget update blog dari hp. Soalnya setiap gua buka laptop, semua pikiran dan perasaan rasanya cuma ke tugas yang belum terselesaikan. Padahal gua ga suka update blog dari hp, kerena update blog dari hp rawan banget sama yang namanya miss-spell. Apalagi hp yang keypadnya kecil banget. Contohnya hp gua. Bukannya gimana, yang ada gua malah sibuk ketik dan hapus, ketik lagi dan hapus lagi karena semua ketikan pada bersalahan. Bukannya sibuk mikirin content, malah sibuk ngeberesin kesalahan ketik.

Disela-sela kesibukan, rasanya menyempatkan diri untuk sejenak terdiam dan tertawa udah jadi jarang banget. Disetiap kegiatan gua, seakan-akan gua bisa ngeliat buku-buku, laptop gua, dan code-code bertebaran menari-nari di kepala gua, bahkan ada yang berteriak-teriak di telinga gua, bilang "Woi! Tugas belum siap!"

Memang sih, gua termasuk orang yang gak bisa duduk tenang dan gak ngapa-ngapain. Gua suka punya kegiatan-kegiatan yang harus dilakuin. Singkatnya, gua suka sibuk. Walaupun gua banyak mengeluhkan gak ada waktu istirahat dan blablabla. Jauh didalam lubuk hati gua, gua menikmati semua itu.

Okeh. Selesai dengan segudang alasan kenapa gua update blog telat minggu ini.

Disela-sela semua kesibukan, memang hidup tidak henti-hentinya mengajarkan kita banyak hal. Beberapa hari yang lalu, gua masih orang yang sama dengan kesibukan yang sama. Gua duduk termenung dan berpikir, apakah mungkin gua udah terlalu sibuk sampai gua lupa menikmati momen-momen yang seharusnya gua nikmati? Sampai gua baca sebuah artikel di internet yang gua udah lupa dimana dapetnya. Didalam artikel itu tertulis kalau senyum bisa membuat kita bahagia.

Jadi, bahagia itu hanya sekedar dan sesederhana tersenyum!

Saat gua memikirkan alasan-alasan dan segala jenis keadaan yang bisa membuat gua bahagia, kepala gua melaporkan banyak hal.
- Bisa pergi jalan-jalan sama teman buat gua bahagia.
- Bisa punya Quality Time dengan keluarga buat gua bahagia.
- Habis gajian buat gua bahagia banget.
- Tugas selesai buat gua bahagia.
- Ketemu orang yang gua suka buat gua bahagia.
- Dapet chat dari seseorang yang ngangenin buat gua bahagia.
- Ketemu temen lama buat gua bahagia.
- Dapet baju baru buat gua bahagia.
- Dapet permen juga buat gua bahagia.
- Makan enak pastinya buat gua bahagia banget.
- Dll.

Gua ngerasa, kalau bahagia, menurut cara pemikiran gua itu sederhana banget. Karena ada begitu banyak hal-hal sederhana yang bisa buat gua bahagia. Semua hal-hal sehari-hari yang biasa-biasa aja pun bisa buat gua bahagia.

Tetapi enggak! Bahagia ternyata lebih sederhana lagi! Bahagia hanya sesederhana senyuman. Sudah berhari-hari gua nyoba buat senyum tanpa alasan didepan cermin selama 30 detik. Kebiasaan bodoh sih memang. But it works. Itu ngebuat gua enggak bad  mood lagi memulai hari. Saat semua tugas-tugas mengelilingi, kita hanya perlu tersenyum agar hari kita jadi berwarna lagi.

Dulu, senior gua pernah bilang sesuatu hal yang masih gua ingat sampai sekarang. Kalau dalam satu ruangan ada lebih dari satu anak-anak, dan salah satu dari anak-anak itu menangis, maka anak-anak yang lain pun akan ikut menangis. Makanya kalau ditengah-tengah seminar atau acara nikahan apa pun, ada seorang anak yang menangis, ibunya pasti akan membawanya keluar ruangan. Selain supaya tidak membuat ribut, tetapi juga supaya tidak memperngaruhi anak-anak lainnya diruangan itu. Memang tidak semua anak mudah dipengaruhi suasana. Tetapi karena mereka anak-anak, kebanyakan dari mereka akan ikut menangis juga. Aneh kan? Untuk anak-anak, ada sebuah fakta kalau tangisan dan kesedihan sederhana itu bisa menular. Dan untuk menularkan kesedihan tersebut, diperlukan suatu media yaitu tangisan.

Untuk para pelajar, ada lagi suatu fakta unik. Kalau guru sedang menjelaskan dan lo gak mendengarkan karena lo udah terlalu bosan, lo bakal cenderung mengedarkan pandangan ke temen-temen sekelas lo, tanpa maksud apa-apa selain mencari hiburan. Dan saat lo sedang memperhatikan seseorang dan dia menguap karna kantuk, lo juga beberapa saat kemudian akan ikut menguap. Makanya kalo lo penasaran apa cowo yang lo suka merhatiin lo dikelas atau gak, lo coba aja menguap, kalo dia lagi merhatiin lo, mungkin dia juga akan ikut menguap. Itu pun kalau kebetulan dia lagi merhatiin lo. Dosen gua juga pernah bilang, kalau semangat belajar suatu kelas bisa menurun hanya kalau satu orang didalamnya sudah tidak bersemangat lagi. Lucu kan? Untuk para pelajar, ada sebuah fakta kalau rasa kantuk dan bosan itu bisa menular. Dan untuk menularkannya, lo hanya perlu mengantuk.

Bukan hanya rasa kantuk dan bosan, atau rasa sedih yang bisa ditularkan loh. Sebenarnya rasa bahagia juga bisa menular. Dan untuk menularkannya, lo hanya perlu tersenyum. Sesimple itu.
Saat lo tersenyum, gak perduli gimana perasaan lo saat itu, di dalam tubuh lo akan terjadi reaksi-reaksi kimia yang bakal buat lo bahagia. Maka saat lo tersenyum kepada seseorang, itu bakalan ngebuat lo bahagia dan saat orang tersebut juga tersenyum balek sama lo. Mereka juga akan merasa bahagia.

Bayangkan, kalau dalam satu hari, 24 jam, kita tidur selama 8 jam. Maka hanya tersisa 16 jam untuk beraktifitas. Katakanlah kita menghabiskan 5 jam perhari dengan tidak berinteraksi dengan orang lain. Saat lo mandi, makan, berpakaian, bersih-bersih, duduk depan komputer, main hp, dll. Maka hanya tersisa 11 jam untuk berinterasi dengan orang lain. Kalau setiap jamnya lo bertemu dengan satu orang (Walaupun gua yakin pasti lebih) dan tersenyum kepada mereka, maka dalam satu hari, hanya dengan senyuman, lo udah buat 12 orang termasuk diri lo sendiri merasa bahagia. Apa lagi kalau orang yang lo senyumin itu juga senyum keorang lain.

If we show a little love 
Heaven knows what we could change

Hanya satu senyuman aja bisa mengubah banyak hal. Satu senyuman aja bisa membuat seseorang merasa berarti. Satu senyuman saja bisa membuat seseorang mendapatkan semangatnya kembali. Satu senyuman saja bisa membuat seseorang siap menjalani hidupnya lagi. Hanya dengan satu senyuman. Hanya satu senyuman aja sudah cukup untuk menularkan kebahagiaan.

Jadi, sudahkah anda tersenyum hari ini?

“Dibutuhkan tujuh puluh dua otot untuk berkerut, tetapi hanya tigabelas otot untuk tersenyum.”





Salam, FelicLicia


No comments :

Post a Comment